Perbandingan Ideologi Komunis,Liberal,dan Pancasila
KOMUNIS,LIBERAL,DAN PANCASILA
PERTAMA, DEMOKRASI MERUPAKAN BENTUK PEMERINTAHAN YANG LEBIH BAIK.
KEDUA, ANGGOTA MASYARAKAT MEMILIKI KEBEBASAN INTELEKTUAL PENUH, TERMASUK KEBEBASAN BERBICARA, KEBEBASAN BERAGAMA DAN KEBEBASAN PERS.
KETIGA, PEMERINTAH HANYA MENGATUR KEHIDUPAN MASYARAKAT SECARA TERBATAS. KEPUTUSAN YANG DIBUAT HANYA SEDIKIT UNTUK RAKYAT SEHINGGA RAKYAT DAPAT BELAJAR MEMBUAT KEPUTUSAN UNTUK DIRI SENDIRI.
KEEMPAT, KEKUASAAN DARI SESEORANG TERHADAP ORANG LAIN MERUPAKAN HAL YANG BURUK. OLEH KARENA ITU, PEMERINTAHAN DIJALANKAN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN DAPAT DICEGAH. PENDEK KATA, KEKUASAAN DICURIGAI SEBAGAI HAL YANG CENDERUNG DISALAHGUNAKAN, DAN KARENA ITU, SEJAUH MUNGKIN DIBATASI.
KELIMA, SUATU MASYARAKAT DIKATAKAN BERBAHAGIA APABILA SETIAP INDIVIDU ATAU SEBAGIAN BESAR INDIVIDU BERBAHAGIA. WALAU MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN BERBAHAGIA, KEBAHAGIAN SEBAGIAN BESAR INDIVIDU BELUM TENTU MAKSIMAL. DENGAN DEMIKIAN, KEBAIKAN SUATU MASYARAKAT ATAU REZIM DIUKUR DARI SEBERAPA TINGGI INDIVIVU BERHASIL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN-KEMAMPUAN DAN BAKAT-BAKATNYA. IDEOLOGI LIBERALISME INI DIANUT DI INGGRIS DAN KOLONI-KOLONINYA TERMASUK AMERIKA SERIKAT.
A. DALAM BIDANG EKONOMI MENGANUT AZAZ KEKELUARGAAN.
B. DALAM BIDANG SOSIAL MENGANUT
AZAZ KEGOTONGROYONGAN .
C. DALAM BIDANG POLITIK MENGANUT AZAZ MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT .
D. DALAM BIDANG AGAMA ,INDONESIA ADALAH NEGARA YANG RELIGIUS ARTINYA BERKETUHANAN YANG MAHA ESA .
C. DALAM BIDANG POLITIK MENGANUT AZAZ MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT .
D. DALAM BIDANG AGAMA ,INDONESIA ADALAH NEGARA YANG RELIGIUS ARTINYA BERKETUHANAN YANG MAHA ESA .
1.Ideologi Komunis
Ideology Komunis
Komunisme adalah salah satu
ideologi di dunia.Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem
sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua adalah milik rakyat dan
dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme pada awal kelahiran
adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam
suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari
produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam
perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara
penganut komunis teori dengan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai
teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat
sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Secara umum komunisme berlandasan
pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan
agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa
“agama dianggap candu” yang membuat orang berangan-angan yang membatasi
rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta
keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
Komunisme merupakan ideologi yang
menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis serta berkeinginan membentuk
masryarakat kolektif agar tanah dan modal (faktor produksi) dimiliki secara
sosial dan pertentangan kelas serta sifat kekuatan menindas dari negara tidak
berlangsung lagi. Dalam setiap upaya-upaya untuk menanamkan ideologinya itu,
Paham komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni dengan jalan revolusi
dengan metode kekerasan. Hal inilah yang menyebabkan antipati masyarakat dunia
terhadap paham ini. Kalau kita membuka lembaran sejarah berikutnya, Afganistan
yang pernah berada di bawah jajahan Unisoviet mengalami tragedi kemanusiaan
yang panjang akibat cara-cara kekerasan yang dilakukan Penganut paham komunis
tersebut.
ciri ciri ideologi komunis
1. Penganut-penganut komunis
mempercayai bahawa sistem kapitalis (pasaran bebas) adalah buruk. Mengikut
mereka, golongan pekerja dalam sistem kapitalis amat menderita.
2. Komunis mempercayai bahawa
golongan pekerja harus bersatu dalam kesatuan-kesatuan sekerja dan lain-lain
pertubuhan. Kemudian, mereka harus mengadakan revolusi untuk menjatuhkan
kapitalis.
3. Komunis percaya bahawa
masyarakat baru komunis akan menjadi masyarakat yang tidak berkelas. Tidak akan
terdapat lagi golongan penindas dan golongan yang ditindas. Semua orang
memiliki kekayaan yang sama (tidak akan wujud golongan kaya/elit).
4. Komunis percaya bahawa dalam
sebuah negara komunis, semua harta adalah hak milik negara. Orang perseorangan
tidak boleh memiliki tanah atau perniagaan. Pemilikan harta persendirian adalah
merupakan ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan. Semua harta mesti dimiliki
dan diuruskan oleh kerajaan. Harta-harta kapitalis akan dirampas.
5. Komunis anti agama dan tidak
mempercayai kewujudan Tuhan. Mereka menganggap bahawa agama adalah candu
masyarakat.
2.Ideologi Liberal
IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme adalah sebuah
ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh
dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat
ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama
lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam
system ini bersifat statis dan sukar berubah.
Suatu ideologi dapat digolongkan
doktriner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi itu dirumuskan
secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikan kepada warga
masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau
aparat pemerintah. Biasanya sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup
dalam masyarakat seperti ini hanyalah ideologi yang doktriner tersebut. Akan
tetapi, apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi tersebut tidak
dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan dirumuskan secara umum
(prinsip-prinsipnya saja) maka ideologi tersebut digolongkan sebagai ideologi
pragmatis. Dalam hal ini, ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem
pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Atas dasar itu,
pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat partai atau pemerintah, melainkan
dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa saja yang tidak menyesuaikan
diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan hidup secara wajar.
Liberalisme merupakan salah satu contoh ideologi pragmatis. Biasanya tidak satu
ideologi saja yang diperkenankan berkembang dalam masyarakat ini, tetapi ada
satu yang dominan.
Liberalisme sebagai suatu
ideologi pragmatis muncul pada abad pertengahan di kalangan masyarakat Eropa.
Masyarakat Eropa pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum
aristokrat dan para petani. Kaum aristokrat diperkenankan untuk memiliki tanah,
golongan feodal ini pula yang menguasai proses politik dan ekonomi, sedangkan
para petani berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya,
yang harus membayar pajak dan menyumbangkan tenaga bagi sang patron. Bahkan di
beberapa tempat di Eropa, para petani tidak diperkenankan pindah ke tempat lain
yang dikehendaki tanpa persetujuan sang patron (bangsawan). Akibatnya, mereka
tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron. Sebaliknya, kesejahteraan para
penggarap itu seharusnya ditanggung oleh sang patron. Industri dikelola dalam
bentuk gilde-gilde yang mengatur secara ketat, bagaimana suatu barang
diproduksi, berapa jumlah dan distribusinya. Kegiatan itu dimonopoli oleh kaum
aristokrat. Maksudnya, pemilikan tanah oleh kaum bangsawan, hak-hak istimewa
gereja, peranan politik raja dan kaum bangsawan, dan kekuasaan gilde-gilde
dalam ekonomi merupakan bentuk-bentuk dominasi yang melembaga atas individu.
Dalam konteks perkembangan masyarakat itu muncul industri dan perdagangan dalam
skala besar, setelah ditemukan beberapa teknologi baru. Untuk mengelola
industri dan perdagangan dalam skala besar-besaran ini jelas diperlukan buruh
yang bebas dan dalam jumlah yang banyak, ruang gerak yang leluasa, mobilitas
yang tinggi dan kebebasan berkreasi. Kebutuhan-kebutuhan baru itu terbentur
pada aturan-aturan yang diberlakukan secara melembaga oleh golongan feodal.
Yang membantu golongan ekonomi baru terlepas dari kesukaran itu ialah munculnya
paham liberal.
Liberalisme tidak diciptakan oleh
golongan pedagang dan industri, melainkan diciptakan oleh golongan intelektual
yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan artistik umum pada zaman itu.
Keresahan intelektual tersebut disambut oleh golongan pedagang dan industri,
bahkan hal itu digunakan untuk membenarkan tuntutan politik yang membatasi
kekuasaan bangsawan, gereja dan gilde-gilde. Mereka tidak bertujuan semata-mata
untuk dapat menjalankan kegiatan ekonomi secara bebas, tetapi juga mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik),
menurut paham liberal adalah yang memungkinkan individu mengembangkan
kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik, semua
individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini
mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab pada segala tindakannya baik
itu merupakan sesuatu untuknya atau seseorang. Seseorang yang bertindak atas
tanggung jawab sendiri dapat mengembangkan kemampuan bertindak. Menurut asumsi
liberalisme inilah, John Stuart Mill mengajukan argumen yang lebih mendukung
pemerintahan berdasarkan demokrasi liberal. Dia mengemukakan tujuan utama
politik ialah mendorong setiap anggota masyarakat untuk bertanggung jawab dan
menjadi dewasa. Hal ini hanya dapat terjadi manakalah mereka ikut serta dalam
pembuatan keputusan yang menyangkut hidup mereka. Oleh karena itu, walaupun seorang
raja yang bijaksana dan baik hati, mungkin dapat membuat putusan yang lebih
baik atas nama rakyat dari pada rakyat itu sendiri, bagaimana pun juga
demokrasi jauh lebih baik karena dalam demokrasi rakyat membuat sendiri
keputusan bagi diri mereka, terlepas dari baik buruknya keputusan tersebut.
Jadi, ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :
Pemikiran liberal (liberalisme)
berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya
Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti
bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep
kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total
dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi
seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir
bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang
bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang
relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak
adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham
liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern,
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan
keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto
dari Liberal International: “Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh
melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari
kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar,
bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang
diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai
kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim
terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu
mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang
baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal
ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan
tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk
mengatakan apa yang harus dilakukan.
3.Ideologi Pancasila
Pancasila dianggap sebagai sebuah
ideologi karena Pancasila memiliki nilai-nilai filsafat mendasar juga rasional.
Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai sebuah landasan dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga, Pancasila merupakan wujud
dari konsensus nasional, itu semua karena negara bangsa Indonesia ini adalah
sebuah sketsa negara moderen yang telah disepakati oleh para pendiri negara
Republik Indonesia kemudian nilai-nilai dari kandungan Pancasila itu sendiri
dilestarikan dari generasi ke generasi.
ideologi pancasila sendiri adalah
suatu pemikiran yang beracuan Pancasila. Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan,
Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.
ciri ciri ideologi pancasila
Ideology pancasila di anut oleh
Negara Indonesia dan bila kita cermati ideology pancasila memiliki ciri-ciri :
Comments
Post a Comment